5 Kesenian Lokal yang Ada di Jogja

Jogja memiliki banyak kesenian lokal yang harus kamu ketahui. Kota ini memang kental dengan sejarah dan budaya yang melekat. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri dari Jogja sebagai destinasi wisata favorit para wisatawan.
Salah satu hal yang dicari oleh para wisatawan di Jogja adalah menyaksikan kesenian lokal yang ada. Berikut 5 kesenian lokal yang ada di Jogja yang patut kamu saksikan.
1. Ketoprak
Salah satu kesenian lokal yang ada di Jogja pertama adalah Ketoprak. Kesenian ini merupakan bentuk seni teater tradisional Jawa yang memadukan unsur drama, musik, dan tari. Ketoprak berasal dari Jawa pada akhir abad ke-19 dan masih populer sampai sekarang.
Pertunjukan ketoprak biasanya bercerita dari cerita rakyat atau mitologi Jawa, atau dari sejarah Islam. Pertunjukannya diiringi orkestra gamelan yang terdiri dari berbagai alat musik tradisional Jawa, seperti kendang (gendang), bonang (lonceng gong), dan saron (gambang perunggu).
Para aktor dalam pertunjukan Ketoprak mengenakan pakaian adat Jawa, dan menggunakan gerakan dan gestur yang disesuaikan untuk menyampaikan emosi dan menceritakan kisahnya.
2. Sendratari Ramayana
Salah satu kesenian lokal yang ada di Jogja kedua adalah Sendratari Ramayana. Kesenian ini merupakan salah satu bentuk drama tari tradisional Jawa yang menceritakan kembali kisah Ramayana.
Sendratari Ramayana biasanya dibawakan oleh penari, pemusik, dan penyanyi. Para penari mengenakan kostum warna-warni dan hiasan kepala, serta melakukan gerakan tangan dan kaki yang indah untuk menyampaikan emosi dan tindakan para tokoh dalam cerita.
Kisah Ramayana mengikuti perjalanan Pangeran Rama saat mencari istri tercintanya, Sita, yang diculik oleh raja iblis Rahwana. Sepanjang jalan, Rama dibantu oleh pasukan monyet serta hewan lainnya, dan harus menghadapi berbagai tantangan dan rintangan sebelum akhirnya menyelamatkan Sita.
3. Jathilan
Salah satu kesenian lokal yang ada di Jogja ketiga adalah Jathilan. Kesenian ini merupakan tarian tradisional Jawa yang melibatkan para penari yang menunggangi kuda yang terbuat dari anyaman bambu.
Para pemain biasanya menari dan melakukan gerakan ritmis sambil menunggang kuda anyaman bambu. Gerakannya bisa sangat akrobatik, dengan penari memutar tubuh mereka dan membuat suara keras dengan mulut dan instrumen mereka.
Di beberapa kalangan masyarakat, pertunjukan Jathilan juga diyakini memiliki makna spiritual dan mistis, serta dilakukan sebagai bagian dari upacara keagamaan atau acara budaya penting lainnya.
4. Wayang Kulit
Salah satu kesenian lokal yang ada di Jogja keempat adalah pertunjukan Wayang Kulit. Kesenian ini menggunakan wayang yang terbuat dari kulit yang dikendalikan oleh dalang untuk menceritakan kisah Ramayana, Mahabharata, dll.
Dalang duduk di belakang layar dengan kain putih, yang dikenal sebagai kelir, dan menggunakan wayang untuk bercerita sambil menggerakannya untuk menjadi beberapa karakter melalui berbagai suara dan efek suara.
Pertunjukan Wayang Kulit biasanya diiringi oleh musik gamelan, sebuah orkestra tradisional Jawa yang terdiri dari berbagai instrumen seperti gong, gendang, dan gambang.
5. Gamelan
Salah satu kesenian yang ada di Jogja kelima adalah pertunjukan Gamelan. Kesenian ini dimainkan oleh sekelompok musisi, biasanya menggunakan berbagai instrumen perkusi dan melodi seperti gong, gambang, drum, dan metalofon.
Musik Gamelan sering ditandai dengan ritme yang saling terkait dan kompleks, dan dimainkan dalam berbagai gaya dan genre, mulai dari musik seremonial dan religius hingga musik pop dll. Instrumen ini memiliki nada suara yang unik dan khusus untuk setiap alatnya.
Pertunjukan Gamelan biasanya untuk mengiringi tarian tradisional, pewayangan, atau teater, seperti Wayang Kulit, dan merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Pertunjukannya sering diadakan selama festival, upacara, dan acara khusus lainnya.