Cart 0 x

5 Fakta Unik Tentang Gudeg Jogja

5 Fakta Unik Tentang Gudeg Jogja

Gudeg merupakan salah satu makanan tradisional khas Jogja yang memiliki sejumlah fakta unik. Jogja dan gudeg sendiri adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Sebagai ikon kuliner Jogja, gudeg memiliki rasa manis legit dan biasanya disajikan bersama sambel goreng krecek.

Selain rasanya yang lezat, gudeg sendiri memiliki beberapa hal menarik yang bisa diulik. Hal tersebut membuat gudeg menjadi makanan yang tidak sekadar mengenyangkan dan bergizi, namun juga menarik untuk dipelajari. Berikut 5 fakta unik tentang gudeg Jogja.

1. Asal Usul Gudeg

Fakta unik tentang gudeg Jogja yang pertama adalah asal usulnya. Profesor sekaligus peneliti di Pusat Kajian Makanan Tradisional, Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, Murdijati Gardjito menyebut bahwa gudeg sudah ada sejak awal Jogja dibangun.

Mengutip dari travel.kompas.com, para prajurit Kerajaan Mataram membongkar hutan belantara untuk membangun peradaban di kawasan Kotagede pada abad ke-16. Saat membongkar hutan tersebut, ternyata mereka menemukan banyak pohon nangka dan kelapa.

Kemudian para prajurit mencoba untuk memasak nangka dan kelapa tersebut. Mereka memasak menggunakan ember logam besar dan diaduk menggunakan pengaduk besar layaknya dayung perahu. Proses mengaduk itu disebut hangudek, asal usul kata gudeg.

2. Jenis Gudeg yang Beragam

Selanjutnya, fakta unik tentang gudeg Jogja lainnya adalah jenisnya yang beragam. Menurut Dwi Abadi dan Aryanto Budhy S dalam Daerah Istimewa Gudeg (2016:2), warna cokelat pada gudeg didapat dari daun jati yang dimasak bersama nangka muda. Jika dilihat dari proses memasaknya, gudeg terbagi menjadi dua jenis, gudeg basah dan gudeg kering.

Menurut Laurencia Steffanie Mega Wijaya Kurniawati dan Rustono Farady Marta dalam Menelisik Sejarah Gudeg Sebagai Alternatif Wisata dan Citra Kota Yogyakarta (2021:30), gudeg basah merupakan gudeg dengan kadar air tinggi yang disajikan dengan santan cair, sehingga menghasilkan tekstur yang basah dan cita rasa gurih.

Sedangkan gudeg kering merupakan gudeg yang memiliki kuah areh yang kental. Kemudian, gudeg kering memiliki sambel goreng krecek tanpa kuah. Selain itu warna dari gudeg kering lebih condong gelap dan merah kecoklatan.

3. Tetap Eksis karena Perantau

View this post on Instagram

 

A post shared by anoigma (@anoigma)

Salah satu fakta unik gudeg Jogja lainnya adalah tetap eksis karena perantau. Pada tahun 1949, banyak masyarakat yang membeli gudeg di sekitar Universitas Gadjah Mada (UGM), sehingga dari mahasiswa sampai pegawai banyak yang menjadikannya sebagai makanan sehari-hari.

Rasanya yang enak dan harganya yang ramah di kantong membuat gudeg semakin eksis di kalangan masyarakat. Selain itu, Jogja sebagai kota pelajar yang menjadi tujuan bagi para perantau untuk menuntut ilmu juga berkeinginan untuk menyantap gudeg.

Banyak perantau yang terlanjur jatuh hati kepada gudeg Jogja, sehingga kenangan tersebut membuat mereka selalu rindu akan cita rasa gudeg. Mereka juga menjadikan gudeg sebagai oleh-oleh saat pulang ke kampung halaman.

4. Cocok Dimakan Kapan Saja

Berikutnya, fakta unik dari gudeg Jogja adalah makanan yang cocok dimakan kapan saja. Di Jogja, kamu dapat menemui gudeg yang dijual sebagai sarapan, makan siang, makan malam, hingga dijual saat dini hari.

Menurut Murdijati, orang jawa memiliki filosofi menikmati sesuatu paling biasa dilakukan saat malam hari. Umumnya orang-orang yang ingin menyantap gudeg di malam hari adalah kaum laki-laki.

Alasannya karena waktunya yang pas saat selesai bekerja sembari mengobrol dan menyantap gudeg. Sementara saat pagi hari, gudeg yang dijual biasanya tidak hanya pakai nasi, melainkan menggunakan bubur.

5. Terdapat Gudeg Kaleng

Terakhir, fakta unik tentang gudeg lainnya adalah kemasannya yang menggunakan kaleng. Saat ini terdapat gudeg yang dikemas menggunakan kaleng seperti Gudeg Bagong. Alasannya beragam, seperti kemasannya yang mudah untuk dibawa dan supaya tahan lama.

Biasanya, para wisatawan yang datang ke Jogja ingin membawa gudeg sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke rumah. Tetapi mereka kerap kali menemui kendala karena kemasannya yang sulit untuk dibawa traveling.

Gudeg Bagong dengan kemasan kaleng menjawab persoalan tersebut. Selain itu, gudeg kemasan kaleng ini juga memiliki usia yang panjang. Daya tahan Gudeg Bagong bisa mencapai 18 bulan. Oleh karena itu, Gudeg Bagong sangat pas untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh saat liburan.