Cart 0 x

5 Fakta Sejarah Taman Sari di Jogja

5 Fakta Sejarah Taman Sari di Jogja

Taman Sari di Jogja memiliki latar belakang sejarah yang panjang. Tempat ini juga menjadi salah satu destinasi wisata yang paling favorit untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Destinasi wisata tersebut hanya berjarak sepuluh menit apabila ditempuh dengan berjalan kaki dari istana Sultan ke arah barat daya. Memiliki arti nama taman yang indah, berikut 5 fakta sejarah Taman Sari di Jogja yang harus kamu ketahui. 

  1. Awal mula 

Taman Sari dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I pada tahun 1757. Beliau menciptakan gaya arsitektur baru yang merupakan gaya Jawa dan Portugis. 

Kompleks Taman Sari dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I dengan tujuan sebagai tanda penghargaan atas jasa permaisuri. Pasalnya, sang permaisuri telah banyak turut menderita waktu Hamengku Buwono I melakukan peperangan Giyanti. 

  1. Fungsi Taman Sari 

Djoko Soekiman dalam buku Taman Sari (1993) mengatakan bahwa Taman Sari merupakan taman air yang berada di dalam sebuah benteng. Dulu, fungsinya adalah sebagai tempat rekreasi dan peristirahatan bagi Sultan Hamengku Buwono I, permaisuri, anak-anak, dan para kerabatnya. 

Oleh karena itu, Taman Sari memiliki beberapa area. Di antaranya seperti kolam pemandian, tempat ganti pakaian, ruangan untuk menari, hingga taman-taman. 

  1. Lokasi pertahanan 

Selain digunakan untuk peristirahatan, Taman Sari juga berfungsi sebagai lokasi pertahanan karena dilengkapi dengan lorong-lorong bawah tanah dan dapur. Taman Sari juga berguna sebagai bangunan peninjauan apabila ada musuh. Hal itu dapat dinilai dari jalan bawah tanah dan jembatan gantung yang ada. 

“Yang semakin memperjelas makna bahwa Pesanggrahan Taman Sari dibangun bukan semata-mata untuk tempat bercengkerama dan rekreasi.” tulis Theresiana Ani Larasati dalam jurnal Sekilas Bangunan Pesanggrahan Taman Sari Yogyakarta. 

  1. Filosofi 

Secara filosofi, Pesanggrahan Taman Sari memiliki dua nilai yang ingin dideskripsikan. Nilai tersebut adalah proses pencarian kesenangan duniawi, yang disimbolkan dengan adanya taman dan kolam yang indah. 

Namun di sisi lain, ada bangunan utama yang disebut sumur gemuling, serta adanya Mihrab (tempat imam) yang biasanya digunakan untuk imam sholat. Dapat diartikan, sumur gumuling yang menjadi bagian dari Taman Sari itu, adalah simbol ujian bagi seseorang dalam kehidupan di dunia. 

  1. Mitos 

Salah satu mitos yang terkenal dari Taman Sari adalah lorong yang katanya bisa tembus sampai ke pantai selatan. Ada dua lorong bawah tanah di kawasan Tamansari tersebut, pertama bernama Urung-urung (lorong) Timur, dan kedua adalah Urung-urung Sumur Gumuling. 

Bahkan mitos lainnya menyebut bahwa Sumur Gumuling adalah tempat pertemuan antara Ratu Pantai Selatan atau Nyi Roro Kidul dengan Sultan Yogyakarta.